diposkan pada : 14-08-2024 18:04:48

FAQ Tentang Bekam

 

1. Apa itu Bekam?
Bekam, atau hijama, adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang melibatkan penyedotan darah kotor dari tubuh melalui kulit dengan menggunakan alat khusus. Bekam dipercaya mampu mengeluarkan racun dan zat berbahaya dari darah serta meningkatkan sirkulasi darah.

2. Bagaimana cara kerja bekam?
Bekam bekerja dengan cara menyedot darah kotor melalui kulit menggunakan alat berbentuk cangkir. Biasanya, kulit terlebih dahulu dihisap dengan vakum, kemudian dilakukan sayatan kecil untuk mengeluarkan darah. Proses ini bertujuan untuk membuang darah kotor dan memperbaiki sirkulasi darah.

3. Apakah bekam aman?
Bekam aman jika dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan bersertifikat, serta menggunakan alat-alat yang steril. Persatuan Bekam Indonesia (PBI) memastikan bahwa praktik bekam dilakukan sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.

4. Apa manfaat dari bekam?
Bekam memiliki banyak manfaat, termasuk:

  • Mengurangi rasa sakit dan peradangan.
  • Meningkatkan sirkulasi darah.
  • Membantu detoksifikasi tubuh.
  • Mengurangi stres dan kecemasan.
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

5. Apa saja jenis bekam?
Ada dua jenis utama bekam:

  • Bekam Kering: Proses penghisapan tanpa mengeluarkan darah.
  • Bekam Basah: Proses penghisapan diikuti dengan pengeluaran darah.

6. Apakah bekam memiliki dasar dalam ajaran Islam?
Ya, bekam merupakan praktik yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW dalam beberapa hadits menyebutkan manfaat bekam, dan bahkan beliau sendiri pernah menjalani terapi bekam.

7. Siapa yang boleh menjalani bekam?
Sebagian besar orang bisa menjalani bekam, namun ada beberapa pengecualian seperti:

  • Wanita hamil.
  • Penderita hemofilia atau gangguan pembekuan darah.
  • Pasien yang sedang menggunakan obat pengencer darah.
  • Orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti anemia berat.

8. Apakah bekam menyakitkan?
Proses bekam bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama pada saat kulit dihisap dan sayatan kecil dibuat. Namun, rasa sakitnya biasanya ringan dan bisa ditoleransi oleh kebanyakan orang.

9. Berapa lama sesi bekam berlangsung?
Sesi bekam biasanya berlangsung sekitar 20-30 menit, tergantung pada jumlah titik bekam yang dilakukan dan kondisi pasien.

10. Seberapa sering saya bisa melakukan bekam?
Frekuensi bekam bisa bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan tujuan terapi. Namun, umumnya, bekam bisa dilakukan sekali setiap beberapa minggu atau sesuai anjuran praktisi bekam yang bersertifikat.

11. Apakah ada efek samping setelah bekam?
Beberapa orang mungkin mengalami memar atau rasa lelah setelah bekam, namun ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang dalam beberapa hari. Jika Anda mengalami efek samping yang berkepanjangan, sebaiknya konsultasikan dengan praktisi bekam atau profesional kesehatan.

12. Bagaimana cara memilih praktisi bekam yang baik?
Pilihlah praktisi bekam yang memiliki sertifikasi dari organisasi terkemuka seperti Persatuan Bekam Indonesia (PBI). Pastikan juga alat-alat yang digunakan steril dan praktik dilakukan sesuai dengan standar kesehatan.

13. Apakah bekam bisa menyembuhkan semua penyakit?
Bekam tidak bisa dijadikan pengganti pengobatan medis untuk semua penyakit. Meskipun banyak manfaatnya, bekam sebaiknya digunakan sebagai terapi pelengkap, bukan sebagai satu-satunya metode pengobatan.

14. Bagaimana cara perawatan setelah bekam?
Setelah bekam, disarankan untuk minum banyak air, menghindari aktivitas berat, dan menjaga kebersihan area yang di-bekam. Hindari juga mandi air panas atau berendam dalam beberapa jam setelah bekam.

15. Di mana saya bisa mendapatkan layanan bekam?
Layanan bekam bisa didapatkan di klinik pengobatan alternatif atau pusat terapi yang memiliki praktisi bersertifikat. Pastikan tempat yang Anda pilih terpercaya dan mengikuti standar kesehatan yang baik.

Dengan informasi di atas, Anda diharapkan lebih memahami tentang bekam dan bagaimana praktik ini bisa menjadi bagian dari upaya menjaga kesehatan tubuh.